Jumat, 04 November 2011

Usaha-usaha peningkatan peranan keilmuan


Usaha-usaha peningkatan peranan keilmuan

Diperlukan langkah-langkah sistemik dan sistematik untuk meningkatkan peranan dan kegiatan keilmuan antara lain :
(a)         Ilmu merupakan bagian dari kebudayaan dan oleh sebab itu langkah-langkah ke arah peningkatan peranan dan kegiatan keilmuan harus memperhatikan situasi kebudayaan masyarakat kita.
(b)         Ilmu merupakan salah satu cara dalam menemukan kebenaran. Di samping ilmu masih terdapat cara-cara lain yang sah sesuai dengan lingkup pendekatan dan permasalahannya masing-masing.
(c)         Asumsi dasar dari semua kegiatan dalam menemukan kebenaran adalah rasa percaya terhadap metode yang dipergunakan dalam kegiatan tersebut. Salah satunya adalah menggunakan metode ilmiah dalam menemukan kebenaran. Maka salah satu langkah yang penting dalam meningkatkan peranan kelimuan dalam masyarakat kita adalah dengan jalan meninggikan integritas ilmuwan dan lembaga keilmuan.
(d)         Pengembangan bidang keilmuan harus disertai dengan pengembangan dalam bidang filsafat terutama yang menyangkut keilmuan. Pengembangan yang seimbang antara ilmu dan filsafat akan bersifat saling menunjang dan saling mengontrol, terutama terhadap landasan epistimologis (metode) dan aksiologis (nilai) keilmuan. Filsafat ilmu sebaiknya diberikan di pendidikan tinggi untuk lebih mengenalkan mahasiswa kepada ilmu sebagai suatu kegiatan berpikir dalam menemukan kebenaran. Filsafat ilmu ini mencakup terutama hakikat metode ilmiah dan sarana-saran berpikir ilmiah yaitu bahasa, logika, matematika dan statistika. Pembahasan dilakukan secara sistematik dan terpadu ditinjau dari segi ontology, epistimologi, dan aksiologi dengan tujuan akhir untuk mengetahui hakikat ilmu dan peranan bahasa, logika, matematika dan statistika dalam kegiatan ilmu.

Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti perkembangan zaman dan keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan lama. Pengetahuan lama tersebut akan menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru. Hal ini senada dengan ungkapan dari Archie J.Bahm (1980) bahwa ilmu pengetahuan (sebagai teori) adalah sesuatu yang selalu berubah.
Dalam perkembangannya filsafat ilmu mengarahkan pandangannya pada strategi pengembangan ilmu yang menyangkut etik dan heuristik. Bahkan sampai pada dimensi kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan manusia (Koento Wibisono dkk., 1997).

sumber :
Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu sebuah pengantar popular. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2007.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar