Jumat, 04 November 2011

Pengertian Kebudayaan


Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari bahasa Latin yaitu “Colere” yang memiliki arti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan atau segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sedangkan ditinjau dari sudut Bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu “Buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan pertama kali didefinisikan oleh E. B. Taylor (1871)[1], dalam bukunya Primitive Culture, dimana kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Sedangkan C. Kluckhohn dan W.H Kelly (1952) merumuskan definisi tentang kebudayaan, yang berbunyi “Kebudayaan adalah pola untuk hidup yang tercipta dalam sejarah, yang explisit, implisit, rasional, irrasional yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia”. Koenjtaraningrat (1974)[2] secara lebih terperinci membagi kebudayaan menjadi unsur-unsur yang terdiri dari sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian, serta sistem teknologi dan peralatan.
Sedangkan Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi[3] merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.



[1]  Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu sebuah pengantar popular (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2007), hlm. 261.
[2]  Ibid.
[3] Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, cetakan ketiga puluh tiga. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), hlm.173.

Pengertian Filsafat Ilmu


Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat Ilmu terdiri dari kata filsafat dan ilmu yang memiliki pengertian masing- masing. Filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu “Falsafah”. Ditinjau dari bahasa Yunani yaitu “Philosophia”, yang berarti “Philos” cinta, suka, dan “Sophia” pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi 'philosophia' berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Menurut Aristoteles, Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda). Sedangkan Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu. Menurut Harold H. Titus mendefinisikan Ilmu sebagai common science yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda-benda atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode-metode observasi yang teliti dan kritis.
Sehingga jika kedua kata tersebut digabungkan, Filsafat Ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengakaji hakikat ilmu.

Tehnik Vibrasi Vibrasi adalah suatu bentuk suara yang bergetar dan be


Tehnik Vibrasi
Vibrasi adalah suatu bentuk suara yang bergetar dan bergelombang dalam tehnik oleh vocal, vibrasi ini merupakan tahap finishing. Fungsinya biar terdengar lebih merdu dan indah. Kalau mau tahu contoh vibrasi yaitu ketika seseorang tertawa terbahak-bahak, suara akan terdengar bergetar dan bergelombang. Kemudian dalam dunia tarik suara, bentuk dasar tersebut dikembangkan menjadi sebuah tehnik dalam bernyanyi yang disebut vibrasi.

Selain hal-hal diatas, ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu sikap tubuh dalam bernyanyi, baik dalam latihan maupun pada saat kita sedang tampil di panggung/podium. Mengapa sikap tubuh sangat berpengaruh pada sirkulasi nafas yang merupakan unsur penting dalam bernyanyi. Sikap ini harus dilatih, baik sikap duduk maupun sikap berdiri.

Masalah yang Akan Dihadapi saat moving class


Masalah yang Akan Dihadapi saat moving class
1.  Kondisi kelas Belum Ditata Sempurna.
Sekolah kita ini masih jauh dari sempurna. Dalam moving class, seharusnya ruangan kelas lengkapi dengan berbagai sarana-prasarana belajar sesuai mata pelajaran terkait. Dan ruangan kelas, di desain dan di tata sesuai kebutuhan belajar. Sehingga murid bisa belajar dengan nyaman dan didukung dengan alat-alat yang dibutuhkan. Contohnya pada kelas Geografi dilengkapi dengan berbagai buku sumber, peta, globe, dll. Begitu juga dengan pelajaran-pelajaran lainnya.
2.  Sarana Belum Lengkap
Beberapa sarana yang dibutuhkan dalam moving class, belum tersedia. Salah satunya almari/rak tas. Karna sekolah kita berusaha seadanya dulu, sambil jalan nanti kita akan dibenahi kekurangan-kekurangannya.
3.   Sifat Malas
Bagi siswa yang hobi mbolos, moving class bisa menjadi sasaran empuk. Karna peluang untuk kabur dan melarikan diri sangatlah besar. Ini semua tergantung dari diri kita masing-masing. Kalau kita mbolos/kabur dari pelajaran, nanti yang rugi juga kita sendiri.
4.  Kebersihan Kelas
Selama ini kebersihan kelas sepenuhnya menjadi tangung jawab kelas dibawah kordinasi wali kelas, dengan moving class maka kebersihan menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran. Untuk menjaga kebersihan kelas bersama maka siswa yang menempati jam pertama dan atau jam terakhir untuk membersihkan kelas yang ditempati. Ada ide lain?
5.   Dan masih Banyak yang lain
Kelebihan dan kekurangan moving class sekarang ada di hadapan kita, karena kita sudah bersepakat untuk berani melangkah, akankah kita akan berjalan seadanya? Bila tidak kuncinya ada pada kita yaitu GURU